Senin, 05 Januari 2009

Santai

Tahun Baru, Masalah Baru

Oleh: Itsnani Mardlotillah)*

Bagai peluru bertubi-tubi menembus raga pertiwi tanpa ada belas kasihan. Seakan tidak akan pernah ada ujungnya permasalahan di negeri ini. Permasalahn di negara ini memang begitu pelik, begitu rumit, begitu kompleks. Hingga sering kita sebagai pembahas masalah di negeri ini merasa bosan dengan permasalahan yang tiada hentinya menghantui setiap langkah negeri ini.

Seakan tidak akan pernah ada lagi harapan bangsa ini untuk memberikan suatu hal yang bermanfaat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, di setiap kita mengenjak momen pergantian tahun tanpa sadar kita sering dihantui dengan membayangkan masalah-masalah yang kira-kira akan terjadi di negeri ini di tahun depan. Hingga tidak ayal kita takut untuk bermimpi untuk melaksanakan hal yang baru dan bermaslahat bagi umat di masa mendatang karena kita selalau dihantui dengan berbagai permasalahan yang diprediksikan oleh berpihak akan dihadapi oleh bangsa ini.

Permasalahan yang ada kini di tahun ini, tidak berarti bahwa kita tidak tidak dapat mendapatakan banyak karunia dari-Nya atas jerih payah kita selama ini. Ini menunjukan bahwa dibawah berbagai tekanan di negeri penuh masalah ini selalu ada cahaya yang seharusnya kita lihat sebgai pantikan bagi kita untuk memberikan hal yang lebih tanpa memperdulikan hal yang mengganjal dan menjadikannya sebagai pelajaran bagi kita untuk menjadi negeri yang lebih dewasa dalam menatap masa depan.

Sebagai salah satu negeri dengan beratus jenis keragaman beribu perbedaan dan jutaan permasalahan kita tidak dapt memungkiri amatlah sulit mengurusi negeri ini. Namun dengan dalih tersebut seharusnya kita dapat mengintrepertasikan segala bentuk halangan tersebut sebagai alat kiata untuk menjadi bangsa yang lebih bermartabat.

Susahnya membentuk konsensus bersama menagani penanggunlanagn maupun penyelesaian permasalahan yang ada hingga terdapat banyaknya benturan kepentingan hanyalah imbas dari sistem demokrasi yang telah kita nobatkan sebagai sistem yang mendeskripsikan segala aspek penyelenggaraan negeri ini. Seharusnya kiata ahrus mulai konsisten dengan pilihan yang telah kita tentukan bersama yaitu pemerintahan untuk , bagi dan dari rakyat.

Permaslahan seperti pornografi, hingga penetapan regulasi bada hukum pendidikan seharusnya tidak perlu terjadi bila perintah dapat sedikit memperhatika jeritan-jeritan rakyatnya dan mempertimbangkan aspek implementasi dan evaluasi. Suatu hal yang seharusnya dilakukan pemerintah sebagai komitmen kata sebagai negara demokratis.

Sebagai masyarakat global, memang tidak memberikan ruang sama sekali bagai acuh tak acuh dari permaslahan global yang sedang melanda. Permasalahan pencurian budaya hingga konflik yang melanda negara laian menajdi salah satu perhatian bagai kita sebgai bangsa yang menjadi salah satu keluarga masyarakat global. Namun tidak lantas kiata melibatkan secara penuh tanpa kita hirauka privasi negara lain. Perlu ada analisa mendalam sebelum kiat menggol kan isu di masyarakat sehingga terjadi keadaan yang kurang kondusif. Bagai kehidupan berbangsa san bernegara.

Krisis global sepertinya tidak lagai menjadi agenda permasalahan yang remang-remang di tahun depan sehingga perlu ada langkah antisipasi sebagai tameng kita untuk tidak lagai mendapatakan imbas yang tidak lebih tidak enak lagi. Penguatan pondasi ekonomi menjadi agenda yang tidak henti-hentinya menjadi agenda rutin pemerintah. Namun, agenda yang bak candu di musim kemarau ini tidak seharusnya menajdi hal yang tidak lagi alat pemerintah untuk menindas kalangan ekonomi menengah ke bawah yang notabena dapat menjadi landasan jatuhnya perekonomian negara.

Perbedaan mendasar negeri ini seperi SARA ternyata masih mendatangkan banyak masalah dari tahaun ketahun. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut adalah hal yang paling riskan dibahas di wilayah publik. Tidak seharusnya kiat memberikan gambaran jelas menganai keberwarnaan kita di tengah masyarakat yang telah banyak diwarnai oleh banyak kepentingan dan keberagaman. Hingga permasalaha menganai SARA tidak lagi menjadi agenda rutin penyebab kekerasan di atas bumi pertiwi ini.

Segala permasalahan yang ada di muka bumi pertiwi bukan menjadi hal yang menjadi permaslahan pemerintah saja. Permasalah bangsa secara luas adalah kata yang tepat untuk segera menyelesaikan segala permasalahan yang telah berlarut-larut dan rumit ini. Hanyalah persatuan dan kesatuan bangsa yang kuat untuk dapat menyelesaikan masalah yang dikibatkan kemarin dan yang akan kita hadapi di masa yang akan datang. Hingga permasalahan baru akibat pergantian tahun ini menjadi hal yang pantas bagi kita sebagai bangsa secara luas untuk bersama-sama menghadapinya.

)* Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik FISIP-Undip Angkatan 2007

Anggota Administrator Muda Indonesia



Tidak ada komentar: