Minggu, 19 Oktober 2008

politik nasional

Indonesia Butuh Pemimpin Muda Berideologi


Jakarta (ANTARA News) - Indonesia membutuhkan pemimpin muda yang berideologi untuk membawa bangsa menuju kesejahteraan, keadilan dan kedaulatan.

"Kriteria pemimpin yang dibutuhkan bangsa saat ini adalah yang memiliki ideologi jelas. Yang dimaksud ideologi yang jelas yaitu sistem politik, demokrasi sosial dan ekonomi pasar sosial. Saat ini ideologi tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik," kata tokoh pergerakan kaum muda yang juga pengamat ekonomi, Faisal Basri di Gedung Arsip Nasional Jakarta, Minggu.

Pada acara pembacaan Ikrar Kaum Muda Indonesia, yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda itu Faisal juga mengatakan, sudah saatnya kaum muda Indonesia diberi kesempatan untuk memimpin bangsa.

"Sebab kalau orang yang bermasalah pada masa lalu terus ada di panggung nasional maka bangsa kita akan terbelenggu oleh kesalahan mereka," katanya pada acara yang dihadiri sejumlah tokoh muda seperti pengamat politik Yudhi Latif, Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti dan Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate, Sukardi Rinakit.

Menurut Faisal, bila tokoh-tokoh lama berusaha terus bertahan pada posisinya maka kesempatan bagi kaum muda untuk menjadi pemimpin bangsa akan tertutup.

"Kesempatan itu tidak akan terbuka karena para tokoh lama ini memutuskan untuk tetap bertahan karena ingin menutupi kesalahannya pada masa lalu," ujarnya.

Padahal, menurut dia, akan lebih baik bila kepemimpinan bangsa diserahkan kepada kaum muda.

"Serahkanlah pada kaum muda, yang saya yakin sangat luar biasa," katanya serta menambahkan pernyataannya tersebut tidak dikeluarkan sehubungan pelaksanaan Pemilu 2009.

Lebih lanjut dia mengatakan, sudah saatnya pintu kesempatan dibuka seluas-luasnya bagi kaum muda supaya mereka bisa berpartisipasi aktif dalam politik dengan gagasan yang segar dan progresif.

"Tentunya dengan tidak melupakan konstitusi negara," katanya.

Pembacaan Ikrar Pemuda Indonesia, yang dihadiri ratusan pemuda lintas profesi, suku dan agama, dilakukan sebagai bukti bahwa kaum muda terpanggil untuk bangkit melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Pelaksanaan kegiatan itu berawal dari keprihatinan kaum muda terhadap kondisi Indonesia saat ini, yang meskipun sudah berulang kali berganti presiden dan kabinet, tidak juga beranjak membaik dan bahkan justru semakin terbelit krisis.(*)

COPYRIGHT © 2007

sumber: http://www.antara.co.id/

Tidak ada komentar: